KONSEP EKUITAS DALAM TEORI AKUNTANSI
1. PENGERTIAN EKUITAS
Pengertian ekuitas tidak dapat didefinisi secara independen terhadap asset dan kewajiban.
Ekuitas pemilik pada dasarnya bukan kewajiban, tetapi merupakan klaim sisa (residual
claim) terhadap aktiva. Dalam kerangka dasar Standar Akuntansi Indonesia (2002), Ikatan Akuntan
Indonesia (IAI) mendefinisi ekuitas sebagai berikut (pasal 49): ekuitas adalah hak residual atas aktiva
perusahaan setelah dikurangi semua kewajiban. Pada dasarnya ekuitas berasal dari investasi pemilik
dan hasil usaha perusahaan. Ekuitas akan berkurang dengan adanya penarikan kembali penyertaan
oleh pemilik, pembagian keuntungan (deviden) atau kerugian usaha.
Ekuitas didefinisikan sebagai hak residual untuk menunjukkan bahwa ekuitas bukan
kewajiban. Ini berarti ekuitas bukan pengorbanan sumber ekonomi masa datang (Soewardjono, 2005).
Karena didefinisi atas dasar asset dan kewajiban, nilai ekuitas juga bergantung pada bagaimana asset
dan kewajiban diukur.
FASB Statement of Financial Accounting Concepts No. 6 mendefinisikan ekuitas
sebagai "hak sisa terhadap aktiva suatu entitas setelah dikurangi hutang". Dari definisi tersebut dapat
dikatakan bahwa dua karakteristik ekuitas adalah sebagai berikut:
a. Ekuitas sama dengan aktiva neto, yaitu selisih antara aktiva perusahaan dengan hutang
perusahaan.
b. Ekuitas dapat bertambah atau berkurang karena kenaikan atau penurunan aktiva neto baik
yang berasal dari sumber bukan pemilik (pendapatan dan biaya) maupun investasi oleh
pemilik atau distribusi kepada pemilik.
2. KOMPONEN EKUITAS
Komponen ekuitas terdiri dari:
a. Modal Setoran (Contributed Capital)
Modal Setoran mencakup Modal Yuridis dan Modal Setoran Lainnya. Modal yuridis yang dihitung
berdasarkan nilai nominal (par value) saham menunjukkan aktiva neto yang tidak dapat
didistribusikan ke pemegang saham. Kelebihan nilai di atas nilai nominal diakui sebagai agio
saham (additional paid-in capital).
1) Modal Yuridis (Legal Capital), terdiri dari:
a) Nilai nominal dari saham preferen (Par Value of Preferred stock)
b) Nilai nominal saham biasa (Par Value of common stock)
c) Umum (atau saham preferen berlangganan) (Common (or preferred stock subscribed)
d) Surat saham dan opsi (Stock Warrant and options)
e) Dividen saham yang akan dibagikan (Stock dividends to be distributed)
f) Saham biasa dari penerbitan kembali (common stock from the reissuance of)
No comments
Post a Comment