Kesenjangan ekspetasi antara auditor dan pengguna laporan keuangan mengacu pada perbedaan harapan dan persepsi antara auditor yang menyusun laporan keuangan dan pengguna laporan keuangan terkait dengan kualitas dan cakupan audit yang dilakukan. Kesenjangan ini dapat timbul karena faktor-faktor seperti kompleksitas bisnis, perubahan regulasi, atau perbedaan pemahaman tentang peran dan tanggung jawab auditor. 

Salah satu aspek penting dari kesenjangan ekspetasi adalah peran auditor dalam menguji dan memberikan opini independen tentang kewajaran presentasi laporan keuangan. Auditor bertanggung jawab untuk melakukan pemeriksaan yang cermat dan menyeluruh terhadap catatan keuangan perusahaan, serta mengevaluasi apakah laporan keuangan mencerminkan keadaan keuangan dan hasil operasi yang sebenarnya.

Namun, pengguna laporan keuangan sering memiliki harapan yang lebih tinggi tentang tingkat jaminan yang diberikan oleh auditor. Mereka mungkin menganggap bahwa audit akan mengungkapkan setiap kesalahan atau kecurangan yang terjadi, atau bahwa laporan keuangan yang diaudit akan memberikan informasi yang lengkap tentang keberlanjutan dan prospek masa depan perusahaan. Namun, perlu diingat bahwa audit dilakukan dengan pendekatan yang berdasarkan sampel, sehingga ada kemungkinan terbatasnya jaminan yang diberikan.

Salah satu penyebab utama kesenjangan ekspetasi adalah kompleksitas bisnis yang semakin meningkat. Perusahaan saat ini seringkali memiliki berbagai instrumen keuangan, transaksi lintas batas, dan struktur bisnis yang kompleks. Hal ini menimbulkan tantangan bagi auditor dalam memahami dan menguji transaksi-transaksi ini secara menyeluruh. Meskipun auditor melakukan audit dengan standar profesional yang tinggi, masih ada kemungkinan bahwa kesalahan atau kecurangan dapat terlewatkan.

Selain itu, perubahan regulasi juga dapat menyebabkan kesenjangan ekspetasi. Auditor diharuskan untuk mengikuti standar audit yang berkembang dan perubahan peraturan. Namun, pengguna laporan keuangan mungkin tidak menyadari perubahan ini dan tetap mengharapkan tingkat jaminan yang sama seperti sebelumnya. Kurangnya pemahaman tentang peran dan tanggung jawab auditor juga dapat berkontribusi pada kesenjangan ekspetasi. Auditor bertindak secara independen dan objektif, tetapi ada kemungkinan bahwa pengguna laporan keuangan tidak sepenuhnya memahami bahwa auditor tidak bertanggung jawab untuk mendeteksi setiap kesalahan atau kecurangan.

Untuk mengatasi kesenjangan ekspetasi antara auditor dan pengguna laporan keuangan, beberapa langkah dapat diambil. Pertama, perlu ada komunikasi yang lebih baik antara auditor dan pengguna laporan keuangan. Auditor harus secara jelas menjelaskan batasan audit dan tingkat jaminan yang dapat diberikan. Pengguna