RISET OPERASIONAL
A.
Konsep
Riset Operasional
Riset Operasional dimulai pada masa Perang Dunia II di Inggris dimana
dalam penerapannya digunakan untuk mengalokasikan perlengkapan senjata yang
terbatas. Riset Operasional adalah metode untuk memformulasikan dan merumuskan
permasalahan sehari-hari baik mengenai bisnis, ekonomi, sosial maupun bidang
lainnya ke dalam pemodelan matematis
untuk mendapatkan solusi yang optimal
Inti dari riset operasional adalah
bagaimana kita menyelesaikan permasalahan sehari-hari dengan menerjemahkannya
ke dalam model matematis. Oleh karena itu, diperlukan logika dan ketajaman
berpikir sehingga didapat hasil yang optimal. Untuk memudahkan permasalahan
tersebut dapat menggunakan komputer dan software agar mendapat hasil yang
solutif dan memuaskan. Software yang dapat digunakan antara lain POM For
Windows dan LINDO (Linear, Interactive, and Discrete Optimizer). Beberapa
contoh kasus sehari-hari yang berhubungan dengan riset operasi adalah sebagai
berikut :
1.
Apabila
kita berdomisili di Malang, sementara terdapat suatu hal yang mengharuskan kita
pergi ke Singapura. Pesawat mana yang optimal dari segi biaya? Pesawat mana
yang lebih optimal dari segi waktu? Dari segi kenyamanan?
2.
Penataan
gudang makanan. Bagaimana cara mengalokasikan berbagai macam makanan agar
seluruh slot rak terisi dengan optimal?
3.
Pengaturan
lampu lalu lintas. Berapa lama setiap lampu harus disetel agar panjang antrian
seminimum mungkin?
Melalui riset operasional, faktor-faktor yang
mempengaruhi permodelan harus disederhanakan. Sementara, jika terdapat data
yang kurang maka dapat diasumsikan dengan melakukan pendekatan rasional.
Sementara, tahapan riset operasional adalah
Identifikasi Masalah, Penyusunan Model, Analisa Model, Pengesahan model, dan
Implementasi Hasil. Dalam proses
pemecahan masalah menggunakan riset operasional, komponen utama yang harus
diidentifikasi adalah tujuan,variabel-variabel dan kendala.
Menurut
1.
Mathematic
model, menggunakan simbol matematik untuk menunjukkan hubungan antara
faktor-faktor dari sistem nyata. Model ini dibedakan menjadi deterministic dan
probabilistic.
2.
Iconic/Physical
Model merupakan penyajian fisik yang tampak seperti aslinya dengan skala yang
berbeda dalam sebuah sistem nyata. Contoh modelnya adalah histogram.
3.
Analogue
Model. Model ini lebih abstrak dari model iconic. Contohnya adalah peta dengan
berbagai model analog.
4.
Model
simulasi. Model ini mempelajari interaksi komponen-komponennya dengan meniru
tingkah laku sistem. Apabila menggunakan model ini maka tidak diperlukan
fungsi-fungsi matematis. Sehingga model ini dapat digunakan untuk memecahkan
sistem yang kompleks. Namun, sistem ini tidak dapat memberikan solusi yang
benar-benar maksimal.
5.
Model
heuristik merupakan suatu metodr pencarian yang didasarkan atas intuisi atau
aturan-aturan empiris untuk memperoleh solusi yang lebih baik daripada
solusi-solusi yang telah dipelajari sebelumnya.
Teknik-teknik Riset
Operasi menurut
Program Linier Matematika |
Model Program Lini |
|
Analisis Grafik |
|
Metode Simplex |
|
Model Minimasi |
|
Post Optimasi |
|
Transportasi dan Penugasan |
|
Program Linier Integer |
|
Program Linier Sasaran |
Teknik Probabilistik |
Probabilitas |
|
Teori Permainan |
|
Analisis Keputusan |
|
Analisis Markov |
|
Antrian |
|
Simulasi |
|
Peramalan |
Teknik Persediaan |
Permintaan pasti |
|
Permintaan tidak pasti |
Teknik Jaringan |
Arus Jaringan |
|
CPM/PERT |
Teknik Non-Linier lainnya |
Program Dinamis |
|
Analisis Titik Impas |
|
Teknik Solusi berdasarkan
Kalkulus |
B.
Ruang
Lingkup Riset Operasional
Ruang lingkup
riset operasional merupakan ruang dimana riset digunakan untuk
menemukan pemecahan masalah agar didapat
keputusan yang tepat. Beberapa ruang lingkup riset operasional menurut
1.
Pemasaran
:
·
Pengalokasian
iklan di berbagai media,
·
Menentukan
kombinasi produk terbaik berdasarkan permintaan pasar untuk memaksimalkan laba,
·
Penugasan
sales ke daerah potensial untuk pemasaran secara efektif,
·
Penentuan
penempatan lokasi gudang untuk menimimalkan biaya distribusi.
2.
Akuntansi
dan Keuangan :
·
Penugasan
tim audit secara efektif,
·
Pengalokasian
modal investasi yang menguntungkan dari beberapa alternatif peluang,
·
Peningkatan
efektivitas akuntansi biaya,
·
Penentuan
jumlah kelayakan kredit.
3.
Operasi/Produksi
:
·
Meminimalkan
persediaan,
·
Peningkatan
kualitas operasi dan output manufaktur,
·
Penentuan
bahan baku yang paling ekonomis untuk kebutuhan pelanggan,
·
Penyeimbangan
jalur perakitan dengan berbagai jenis operasi.
Sementara
menurut
1.
Keuangan
·
Analisa
cash flow dan Investasi Portofolio,
·
Perkreditan,
·
Prosedur
klaim dan complaint.
2.
Eksplorasi
dan purchasing
·
Aturan
pembelian bahan dengan harga yang bervariasi,
·
Penentuan
kuantitas dan waktu pembelian,
·
Strategi
eksplorasi dan eksploitasi bahan mentah,
·
Kebijakan
penggantian barang.
3.
Distribusi
·
Logistik
dan sistem distribusi,
·
Kebijakan
distribusi,
·
Lokasi
dan ukuran gudang, pusat distribusi dan pengecer.
4.
Perencanaan
·
Jumlah,
ukuran dan lokasi pabrik, rumah sakit, dan lain-lain beserta interaksi
didalamnya.
5.
Industri
·
Perencanaan
produksi
·
Stabilisasi
produksi, karyawan, training, dan lain-lain.
C.
Manfaat
Riset Operasional
Manfaat
riset operasional menurut
1.
Berusaha
menetapkan arah tindakan terbaik (optimum) dari sebuah masalah keputusan
dibawah pembatasan sumber daya yang terbatas.
2.
Memberikan
kemudahan dalam pengambilan keputusan kegiatan kerja dalam bidang industri,
bisnis, dan manajemen.
3.
Alat
untuk pengambilan keputusan dari berbagai sumber daya yang tersedia.
4.
Memberikan
pengembangan dari beberapa sektor, seperti teknik dan ilmu perhitungan, ilmu
politik, matematik, ekonomi, teori probabilitas, dan statistic.
Pada dasarnya,
riset operasional sangat berguna diberbagai bidang kehidupan. Dengan riset
operasional, maka masyarakat dapat dengan mudah memecahkan masalah sehingga
didapat keputusan yang optimal. Seiring dengan perkembangan teknologi, riset
operasional sudah mulai diaplikasikan terhadap perencaan kota dan sistem
pendidikan untuk menyongsong kemajuan bangsa.
No comments
Post a Comment